Advertisement
METROSEMARANG.COM – CEO PSIS Yoyok Sukawi enggan mencari kambing hitam atas kekalahan timnya di markas Persekap Pasuruan. Dia justru memuji gol tuan rumah dan menyayangkan ketidakmampuan Johan Yoga dkk mengonversi sejumlah peluang menjadi gol.
Melawat ke Stadion Untung Suropati, Minggu (6/11) sore, PSIS sebenarnya hanya membutuhkan hasil seri untuk menjaga kans lolos ke babak 8 besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Target tersebut nyaris tercapai sebelum Mariono menjebol gawang Syaiful Amar hanya 10 menit jelang laga usai.
Meski bertindak sebagai tamu, PSIS justru lebih banyak memiliki kans mencetak gol, khususnya di babak kedua. Bahkan, di menit akhir injury time babak kedua, Johan Yoga, Dedi CP dan Tegar Pribadi silih berganti mengancam gawang tuan rumah.
“Inilah sepakbola. Kami lebih banyak menguasai pertandingan, tapi Persekap yang keluar sebagai pemenang,” kata Yoyok Sukawi, usai pertandingan.
Pria yang juga menjabat Ketua Komisi E DPRD Jateng ini enggan mengkritik kepemimpinan wasit. “Saya tidak akan menyalahkan wasit, tapi tim kami memang tidak mampu memanfaatkan sejumlah peluang menjadi gol. Serangan balik Persekap yang berbuah gol harus diakui juga cukup bagus,” tuturnya.
Kepemimpinan wasit memang kerap mendapat protes dari pemain-pemain PSIS. Sang pengadil dinilai sering melewatkan pelanggaran yang dilakukan pemain tuan rumah.
Pertandingan juga sempat terhenti di akhir babak kedua. Pemain-pemain kedua tim terlibat keributan yang sebelumnya diawali pelanggaran di area pertahanan tuan rumah.
Kekalahan ini membuat kans PSIS semakin menipis. Mahesa Jenar harus bisa mengalahkan PSGC Ciamis di laga terakhir dan berharap Persekap bisa mencuri poin di kandang PSPS Pekanbaru.
Saat ini PSIS menghuni juru kunci Grup D dengan poin 5 di bawah PSGC dan PSPS yang sama-sama mengoleksi enam poin. Sedangkan Persekap sudah dipastikan lolos ke babak 8 besar dengan torehan 9 poin. (twy)
Source : Metro Semarang