Berita PSIS Semarang

lisensi

Minggu, 23 Oktober 2016, Minggu, Oktober 23, 2016 WIB
Last Updated 2016-10-23T03:05:04Z

Yogi Tetap Jaga Kebugaran untuk Sambut Kompetisi Musim Depan

Advertisement


Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muhamad Alfi M
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keseharian Yogi Ardianto setelah tak lagi membela PSIS Semarang di babak 16 besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B tak berubah dari jadwalnya selama ini.
Latihan sepak bola dan menjalani kuliah sebagai mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga FISIP Universitas 17 Agustus Semarang tetap dia lakukan.
Namun bedanya latihan yang dijalani kini dengan rekan-rekan sebayanya di PS Untag. Yogi punya jadwal tiap Selasa dan Kamis mulai pekan ini merapat di tim kampus tersebut.
"Setelah saya sudah tak lagi bersama PSIS saya tetap berlatih sepak bola secara mandiri dengan ikut di tim kampus saya. Hal ini saya lakukan agar kebugaran saya terjaga sehingga bisa siap di kompetisi musim depan," ujar Yogi kepada Tribun Jateng, Sabtu (22/10/2016) siang.
Selain itu joging tiap hari yang sudah dilakoninya sejak membela Mahesa Jenar juga tetap dia lakukan. Harapannya pemain berusia 24 tahun ini masih bisa membela tim tanah kelahirannya tersebut tahun depan.
"Harapannya saya tetap pengin memperkuat tim kelahiran saya sendiri. Namun memang di sini tidak dipakai ya terpaksa berpetualang di tanah rantau. Sudah ada beberapa tim luar (daerah) yang menghubungi buat persiapan tim tahun depan," imbuh pemilik nomor punggun 18 di PSIS sejak 2015 ini.
Di ISC B, Yogi musim ini bermain dua kali saat PSIS melawan Persijap Jepara 3 September di Stadion Gelora Bumi Kartini dan lawan PPSM Sakti Maagelang 10 September di Stadion H. Moch Soebroto. Saat itu di Jepara skuat asuhan Eko Riyadi kalah 2-0 dan di Magelang menang 1-3. Di dua laga tersebut dia bermain 90 menit tanpa diganti.
"Sebelumnya saya beberapa kali masuk line up. Namun baru di laga lawan Persijap dan PPSM mendapat kesempatan main. Itu menjadi pengalaman berharga buat saya karena main full," ungkap Yogi.
Yogi di babak penyisihan bersaing dengan nama-nama tenah seperti M. Yunus, Edy Anto dan Feri Ariawan. Pemain muda yang bisa menembus ke tim inti di gelandang tengah ini baru Ahmad Agung yang satu angkatan dengan Yogi.
Sebelumnya diberitakan PSIS resmi mengumumkan telah mencoret gelandang asal Semarang itu Jumat (20/10/2016) sre. Keputusan ini dilakukan manajemen Mahesa Jenar karena stok pemain tengah melimpah.
Total saat ini ada tujuh pemain yang bisa bermain di gelandang tengah yang ada di PSIS. Mereka yakni M. Yunus, Feri Ariawan, Edy Anto, Ahmad Agung, dan tiga pemain anyar Bayu Andra, Iwan Wahyudi, Dedi Cahyono.
Manajer PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan pencoretan ini merupakan hasil evaluasi kedua setelah pencoretan besar-besaran usai babak penyisihan ISC B lalu. Nama Yogi dikerucutkan oleh pelatih bukan karena kemampuannya yang kurang tapi kesempatan mainnya yang akan sedikit dibanding pemain yang sudah berpengalaman di lini tengah PSIS.
"Kami melakukan pencoretan karena stok gelandang yang sudah menumpuk. Yogi pemain bagus tapi dia harus berjuang keras untuk bisa tembus tim utama dengan datangnya pemain-pemain baru di babak 16 besar. Maka kami melakukan pencoretan agar dia bisa berkembang di tempat lain," ujar Liluk kepada Tribun Jateng.
Di ISC B, Yogi musim ini bermain dua kali saat PSIS melawan Persijap Jepara 3 September di Stadion Gelora Bumi Kartini dan lawan PPSM Sakti Maagelang 10 September di Stadion H. Moch Soebroto. Saat itu di Jepara skuat asuhan Eko Riyadi kalah 2-0 dan di Magelang menang 1-3. Di dua laga tersebut dia bermain 90 menit tanpa diganti.
"Sebelumnya saya beberapa kali masuk line up. Namun baru di laga lawan Persijap dan PPSM mendapat kesempatan main. Itu menjadi pengalaman berharga buat saya karena main full," ungkap Yogi.
Yogi di babak penyisihan bersaing dengan nama-nama tenah seperti M. Yunus, Edy Anto dan Feri Ariawan. Pemain muda yang bisa menembus ke tim inti di gelandang tengah ini baru Ahmad Agung yang satu angkatan dengan Yogi.
Sebelumnya diberitakan PSIS resmi mengumumkan telah mencoret gelandang asal Semarang itu Jumat (20/10/2016) sre. Keputusan ini dilakukan manajemen Mahesa Jenar karena stok pemain tengah melimpah.
Total saat ini ada tujuh pemain yang bisa bermain di gelandang tengah yang ada di PSIS. Mereka yakni M. Yunus, Feri Ariawan, Edy Anto, Ahmad Agung, dan tiga pemain anyar Bayu Andra, Iwan Wahyudi, Dedi Cahyono.
Manajer PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan pencoretan ini merupakan hasil evaluasi kedua setelah pencoretan besar-besaran usai babak penyisihan ISC B lalu. Nama Yogi dikerucutkan oleh pelatih bukan karena kemampuannya yang kurang tapi kesempatan mainnya yang akan sedikit dibanding pemain yang sudah berpengalaman di lini tengah PSIS.
"Kami melakukan pencoretan karena stok gelandang yang sudah menumpuk. Yogi pemain bagus tapi dia harus berjuang keras untuk bisa tembus tim utama dengan datangnya pemain-pemain baru di babak 16 besar. Maka kami melakukan pencoretan agar dia bisa berkembang di tempat lain," ujar Liluk kepada Tribun Jateng.
Sebelumnya PSIS mencoret kiper Barep Wahyudi, Fajar Bagus, Ahmad Mahrus Bahtiar, dan Wage Dwi Aryo. Masuknya delapan pemain anyar juga membuat kuota pemain PSIS tambun yakni 27 pemain sebelum pencoretan Yogi.
"Kami ingin tim ini juga efektif. Kami yakin keputusan ini juga akan membuat Yogi akan meningkatkan kemampuannya di luar PSIS," imbuh Liluk.
Yogi di pekan ini sudah tidak ikut latihan. Pemain bernomor punggung 18 ini masuk ke tim sejak era M. Dhofir tahun lalu di Piala Polda Jateng. (*)

Penulis: m alfi mahsun
Editor: muslimah
Sumber: Tribun Jateng