Advertisement
Pemain kelahiran Tangerang 12 Juni 1994 ini tak canggung ikuti instruksi Eko untuk bermain sebagai bek tengah maupun bek sayap kanan. Alasan Ganjar simpel, dia ingin menunjukkan kemampuan terbaik dan mendapatkan jam bertanding yang cukup di tim utama.
Ini sejalan dengan keputusannya meninggalkan PS TNI yang berlaga di kasta tertinggi Torabika Soccer Championship (TSC) dan beralih ke PSIS yang bermain di kasta di bawahnya, Indonesia Soccer Championship (ISC) B. "Sejauh ini saya masih beradaptasi dengan skema dan strategi pelatih PSIS maupun di luar lapangan bersama rekan satu tim. Saya harap adaptasi ini tidak lama dan saya bisa masuk di tim utama. Sebab alasan saya meninggalkan kasta tertinggi ke satu strip di bawahnya karena ingin punya banyak jam bermain," kata Ganjar kepada Tribun usai latihan.
Dia menganalogikan ingin mundur satu langkah untuk raih loncatan ke depan yang lebih baik. Proses adaptasi itu juga lebih mudah karena dia bertemu Harry Nur, M. Yunus, Fauzan Fajri, dan Ahmad Agung yang awal tahun lalu sempat trial di Bali United. "Di PS TNI saya kurang banyak kesempatan. Keputusan ini sudah bulat dan saya ingin berkontribusi penuh untuk PSIS," lanjut pemain yang mengawali karir di Diklat Ragunan Angkatan 2012 itu. (*)
Penulis: m alfi mahsun
Editor: galih pujo asmoro
Sumber: Tribun Jateng